BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dua bidang pengetahuan rasional yang tak diragukan
lagi berhubungan sangat erat sejak dulu sampai sekarang adalah filsafat dan
matematika. Namun hubungan itu sering diuraikan secara keliru oleh sebagian
filsuf maupun ahli matematik. Mungkin karena terkesan oleh perkembangan
filsafat pada zaman dulu, orang memberikan kedudukan utama kepada filsafat.
Akhirnya dalam hubungannya dengan deduksi-deduksi
yang dibuat oleh matematika itu filsuf Inggris C.D. Broad dalam bukunya Scientific
Thought (1949) menegaskan suatu perbedaan lagi antara filsafat dengan
matematik. Dalam bidang matematik orang dengan berpangkal pada aksioma-aksioma
yang tak diragukan atau premis-premis yang dianggap sebagai hipotesa menurunkan
kesimpulan-kesimpulan sampai yang jauh sekali. Sebaliknya filsafat tidak
berminat terhadap kesimpulan-kesimpulan yang jauh, melainkan terutama
bersangkutpaut dengan analisa dan penilaian dari premis-premis semula. Bidang
pengetahuan yang disebut filsafat matematik merupakan hasil pemikiran filsafat
yang sasarannya adalah matematik itu sendiri.
Dalam makalah ini penulis akan membahas filsafat
matematika tentang, hubungan, pola, bentuk, dan rakitan sebagai sasaran
matematika modern. Yang dimana segenap hubungan, pola, dan bentuk serta
sifat-sifat lainnya dari unsur-unsur yang tercermin pada hubungan, pola, dan
bentuk merupakan struktur dari sebuah sistem matematika yang kemudian akan
ditelaah kembali dalam matematika, khususnya oleh cabang matematika yang
dinamakan aritmetika perduaan.