Sabtu, 23 Mei 2015

HUBUNGAN SISTEM PENDIDIKAN PESANTREN TERHADAP ERA MODERNISASI


BAB I
PENDAHULUAN

A.      LATAR BELAKANG
Kehidupan sosial dan budaya bangsa Indonesia sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai agama, sehingga kehidupan di Indonesia tidak bisa dilepaskan dari kehidupan beragama. Sebagai negara yang banyak dipengaruhi oleh nilai-nilai agama, maka pendidikan akan agama tidak bisa diabaikan begitu saja. Umat beragama dan lembaga-lembaga atau organisasi-organisasi keagamaan di Indonesia bisa menjadi kekuatan dasar untuk membangun pendidikan beragama, membangun kekuatan spiritual, membangun fisik yang baik, membangun akhlak yang baik, dan bisa menjadi pondasi dari negara Indonesia untuk masa depan. Oleh karena itu pendidikan beragama tidak dapat dipisahkan dari pendidikan nasional Indonesia. Pendidikan beragama harus ada dalam pendidikan nasional Indonesia.
Pesantren telah menjadi saksi sejarah akan peristiwa-peristiwa sejarah bangsa Indonesia. Sejak awal penyebaran agama islam di Indonesia, pesantren menjadi saksi utama dan menjadi sarana penting untuk kegiatan islamisasi pada masa tersebut. Kemajuan dan perkembangan masyarakat islam di nusantara tidak bias dilepaskan dari peran serta pesantren. Besarnya arti pesantren bagi bangsa Indonesia harus tetap dipertahankan. Apalagi pesantren telah menjadi lembaga pendidikan yang berasal dari budaya asli bangsa Indonesia.
Pondok pesantren sebagai salah satu lembaga pendidikan yang ada di Indonesia memiliki keunikan tersendiri. Di tengah problematika kependidikan di tanah air ini. Di kalangan umat islam sendiri pesantren masih dianggap sebagai model pendidikan yang menjanjikan bagi perwujudan masyarakat yang beradab. Karena eksistensi pesantren menurut Martin van Bruinessen, adalah lembaga pendidikan yang senantiasa berusaha memanifestasikan dalam bahasa pesantren dikenal dengan akhlaq al-karimah.[1]


File lengkap bisa download disini

1 komentar: